How Its Begin

HIB

Author : Breeze_

Genre  : Romance, School-life

Length : Drabble

Cast     : Staring Kris and OC, and also EXO’s Member

Pintar, kaya, popular, tampan. Yeah, itu hanya beberapa keunggulanku. Jangan tanya kekuranganku karena kau tidak akan menemukannya.

Haha… tentu saja itu tidak benar. Seperti keunggulan, semua orang pasti punya kekurangan, bukan ? begitu pula denganku. Kelemahan terbesarku adalah seorang gadis. Jika kau berpikir aku tipikal pria yang akan mengeluarkan banyak keringat dan tergagap jika berhadapan dengan makhluk tuhan bernama wanita, maka kau salah besar. Aku adalah player. Berpacaran dengan murid SMP di pagi hari lalu berkencan dengan wanita usia 30an di malam hari adalah hal biasa untukku. Sungguh, percayalah saat aku bilang aku menolak cinta lebih dari lima gadis setiap hari.

Hanya saja ini berbeda. Ada seorang gadis yang mampu membalikkan duniaku. Membuat seorang Kris Wu yang biasanya mampu menaklukkan hati seorang wanita hanya dengan satu kedipan sekarang menjadi pria lembut dan setia.

            “Oppa, makanlah ini jika kau punya waktu.” Aku sedang ada di kantin ketika seorang siswi menyodorkan kotak pink berbalut pita emas padaku. Dua gadis dibelakangnya hanya cekikikan dan saling bisik.

            “Terimakasih.” Aku mengambil kotak itu dan dengan asal melemparnya kearah Tao yang ada di sampingku. Aku tidak suka warna pink, juga pita emasnya. Walau begitu aku tetap memberikan senyum tulus pada ketiga gadis itu, aku sangat baik, bukan ? Mereka lantas pergi dengan tawa malu, saling sikut layaknya baru menerima pernyataan cinta dari seorang pria. Terdakadang aku berpikir apa itu berarti aku bilang ‘aku menyukaimu?’

            “Uwaah !!!” Pekik Tao setelah membuka kotak itu. Permen, cokelat, dan kawannya sesama makanan manis bertengger dengan apik disana. Temanku yang lain langsung menguras habis isi kotak itu tanpa permisi.

            “Bisakah kalian tidak berebut seperti itu ? di lokerku masih banyak jika kalian mau.” Aku menatap mereka dengan pandangan jijik, tapi sepertinya mereka tidak menghiraukanku.

            “Yak, Kris, kau pikir hanya kau yang terkenal, eoh ? Kami juga punya banyak hadiah di loker kami.” Ucap Xiumin sambil terus megunyah coklat dari tiga gadis barusan. Aku hanya memutar bola mata.

            “Hyung, ini cokelat Jerman ! berbeda dari yang biasanya.” Seru Tao sambil menjejalkan sebatang coklat kemukaku. Aku menepisnya dengan kasar.

            “Aku tidak suka coklat.” Ucapku singkat. Terdengar gerutu para gadis dari sisi kanan, kiri, dan belakangku. Mereka tida menggerutu kesal sebenarnya. Hanya mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh seperti ‘apa yang harus kuberikan besok?’ atau ‘padahal aku sudah membeli sekardus coklat’ terdengar seperti bualan untukku.

            “Hey, Kris, kau suka tantangan, bukan ?” ucap Xiumin. Semua yang duduk semeja denganku langsung mendekatkan kepala mereka.

            “Kau berani bertaruh apa.” Tanyaku meremehkan. Xiumin mengerti arah pembicaraan ini, ia langsung melempar sebuah kunci ke arahku.

            “Mobil sport yang kemarin kubeli.” BINGO ! Perhatianku mulai terpancing. Aku menyeruput pelan mocca latte-ku sambil memainkan kunci itu.

            “Lalu apa yang harus kulakukan ?” Terdengar beberapa temanku mendesis senang. Sehun malah bertepuk tangan dengan keras. Mereka tau aku tidak akan mundur setelah mengatakan hal itu, mereka juga tau aku akan melakukan banyak hal gila untuk mencapai tujuanku.

            “Kau lihat gadis yang mengambil minum itu ?” Pandanganku mengikuti arah telunjuk Xiumin, begitu pula yang lain.

            “Taklukkan dia.” Ucap Xiumin dengan nada ‘kasus ditutup’

            “Kau bercanda ? Mobilmu hanya seharga gadis itu ?” Aku melihat gadis itu kembali. Tidak jauh beda dengan kebanyakan siswi disekolah ini.

            “Jangan meremehkan, hyung. Aku pernah satu kelompok dengannya dan dia sangat…” Chanyeol menggantung kata-katanya, membuatku semakin penasaran.

            “Menarik.” Lanjut Chanyeol disertai senyum polos khasnya. Aku mendengus dan memandang gadis itu lagi.

            “Lumayan.” Gumamku. Aku lalu beranjak dan mendatanginya.

            “Hai !” Aku duduk didepannya, mencoba bersikap sebaik mungkin. Aku tidak dapat melihat wajahnya, ia menutupinya dengan buku bacaanya.

            “Kau suka membaca ?” Tanyaku basa-basi, masih tidak ada respon. Aku berdehem sebentar sambil memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya.

            “Aku menyukaimu.” Kata-kata itu muncul begitu saja dari mulutku. Beberapa gadis di belakangku menjerit histeris setelahnya. Tapi targetku tetap diam tak bergeming. Aku tidak mengerti, apa dia tuli ?

            “Ehm, nona…” Aku menurunkan Buku yang sedari tadi menutupi wajahnya. Cantik. Sepertinya aku tidak pernah melihat dia di sekolah ini. Mata bulat, bibir tipis, alis tegas, oh, dia sangat sempurna.

            “Apa ?” Ucapnya. Aku tertegun sejenak.

            “K-kau tidak mendengar yang kukatakan tadi ?”

            “Tentu saja aku dengar, kau berisik sekali dari tadi.” Ia kembali mensejajarkan buku dengan wajahnya. Membuat kontak mata kami terputus.

            “Lalu, apa kau juga menyukaiku ?”

            “Tidak.” Ucapnya datar.

Dan, beitulah semua berawal. Saat aku mulai tertarik padanya. Saat aku benar-benar ingin memiliki. Saat aku terobsesi. Saat seorang Kris Wu bertekuk lutu pada seorang wanita.

_FIN_

8 pemikiran pada “How Its Begin

  1. wkwkwkwkw tertegun sama tuh cewek kris oppa mah gitu orangnya whahaha 😀 sequalnya ada gak suka nih aku sama ffnya apa lagi kris jadi cowok player wwkww 😀 baru nemu ini ff aku langsung baca 🙂

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar